OSCE seringkali
merupakan momok yang menakutkan untuk mahasiswa keperawatan,
keterampilan-keterampilan yang dilaksanakan harus maksimal namun dengan waktu
yang seminimal mungkin. Belum lagi ditambah dengan rasa gugup dan takut yang
menjadikan stressor tersendiri untuk mahasiswa keperawatan. Walaupun demikian,
kegiatan OSCE sangat penting untuk menunjang studi mahasiswa keperawatan,
sehingga tetap harus dilaksanakan.
OSCE adalah metode untuk menilai
komponen kompetensi klinik seperti history taking, pemeriksaan fisik,
procedural skill, ketrampilan komunikasi, interpretasi hasil lab, managemen dan
lain-lain yang diuji menggunakan checklist yang telah disetujui dan mahasiswa
akan mengikuti beberapa station.
OSCE pertama kali diperkenalkan oleh
Harden dari Universitas Dundee(1975) yaitu berupa rangkaian 2 – 20
“station” yang masing-masing menggunakan waktu 5-15 menit dan dinilai oleh satu
atau lebih penguji. Peserta ujian menjalani tahap
penilaian secara rotasional dengan melewati keseluruhan station yang tersedia
(umumnya sekitar 12 – 15 station). Dengan cara ini maka semua peserta akan
melewati semua station yang sama.
Desain OSCE adalah :
-
OBJEKTIF – semua peserta ujian dihadapkan pada
station yang sama (walaupun bila yang digunakan sebagai materi adalah ‘pasien
nyata maka gejalanya akan bervariasi) dengan skema pengujian yang sama. Dalam
OSCE , untuk tiap langkah kegiatan , penilaian peserta diberikan dengan cara
penilaian yang sama sesuai dengan tingkat kebenaran dari prosedur atau langkah
yang dilakukannya. Dengan demikian maka penilaian akan lebih bersifat objektif.
Penilaian didasarkan hanya pada langkah yang dilakukan dengan benar atau yang
dilakukan dengan kurang benar atau tidak dilakukan sama sekali.
-
TERSTRUKTUR – Station memiliki perintah yang
jelas dan spesifik. Bila pasien yang digunakan adalah pasien “simulatif” , maka
harus tersedia skenario yang jelas sehingga informasi yang diperoleh oleh semua
peserta mengenai pasien sama , termasuk dalam hal ini , tampilan emosi “pasien”
yang harus diperlihatkannya dalam konsultasi. Instruksi dibuat secara tertulis
dengan baik sehingga peserta dapat menyelesaikan tugasnya dengan lengkap. OSCE
harus terstruktur dengan baik dan meliputi semua elemen kurikulum termasuk
rentang ketrampilannya.
-
PENILAIAN KLINIK – OSCE di desain untuk aplikasi
pengetahuan teori dan klinik. Pada saat pengetahuan teori diperlukan misalnya,
menjawab pertanyaan dari penguji pada akhir station dengan pertanyaan yang baku
dan jawaban yang diisikan dalam lembar penilaian hanya jawaban atas pertanyaan
yang diberikan, jawaban diluar pertanyaan tidak dicatat dalam lembar penilaian.
http://www.keperawatan.ugm.ac.id/berita-psik-fk-ugm/berita-kemahasiswaan/40-osce-like-test-2013.html
No comments:
Post a Comment