Friday, December 12, 2014

OSCE


OSCE seringkali merupakan momok yang menakutkan untuk mahasiswa keperawatan, keterampilan-keterampilan yang dilaksanakan harus maksimal namun dengan waktu yang seminimal mungkin. Belum lagi ditambah dengan rasa gugup dan takut yang menjadikan stressor tersendiri untuk mahasiswa keperawatan. Walaupun demikian, kegiatan OSCE sangat penting untuk menunjang studi mahasiswa keperawatan, sehingga tetap harus dilaksanakan.

OSCE adalah metode untuk menilai komponen kompetensi klinik seperti history taking, pemeriksaan fisik, procedural skill, ketrampilan komunikasi, interpretasi hasil lab, managemen dan lain-lain yang diuji menggunakan checklist yang telah disetujui dan mahasiswa akan mengikuti beberapa station.

OSCE pertama kali diperkenalkan oleh Harden dari Universitas Dundee(1975) yaitu berupa rangkaian 2 – 20 “station” yang masing-masing menggunakan waktu 5-15 menit dan dinilai oleh satu atau lebih penguji. Peserta ujian menjalani tahap penilaian secara rotasional dengan melewati keseluruhan station yang tersedia (umumnya sekitar 12 – 15 station). Dengan cara ini maka semua peserta akan melewati semua station yang sama.

Desain OSCE adalah :

-          OBJEKTIF – semua peserta ujian dihadapkan pada station yang sama (walaupun bila yang digunakan sebagai materi adalah ‘pasien nyata maka gejalanya akan bervariasi) dengan skema pengujian yang sama. Dalam OSCE , untuk tiap langkah kegiatan , penilaian peserta diberikan dengan cara penilaian yang sama sesuai dengan tingkat kebenaran dari prosedur atau langkah yang dilakukannya. Dengan demikian maka penilaian akan lebih bersifat objektif. Penilaian didasarkan hanya pada langkah yang dilakukan dengan benar atau yang dilakukan dengan kurang benar atau tidak dilakukan sama sekali.

-          TERSTRUKTUR – Station memiliki perintah yang jelas dan spesifik. Bila pasien yang digunakan adalah pasien “simulatif” , maka harus tersedia skenario yang jelas sehingga informasi yang diperoleh oleh semua peserta mengenai pasien sama , termasuk dalam hal ini , tampilan emosi “pasien” yang harus diperlihatkannya dalam konsultasi. Instruksi dibuat secara tertulis dengan baik sehingga peserta dapat menyelesaikan tugasnya dengan lengkap. OSCE harus terstruktur dengan baik dan meliputi semua elemen kurikulum termasuk rentang ketrampilannya. 

-          PENILAIAN KLINIK – OSCE di desain untuk aplikasi pengetahuan teori dan klinik. Pada saat pengetahuan teori diperlukan misalnya, menjawab pertanyaan dari penguji pada akhir station dengan pertanyaan yang baku dan jawaban yang diisikan dalam lembar penilaian hanya jawaban atas pertanyaan yang diberikan, jawaban diluar pertanyaan tidak dicatat dalam lembar penilaian.









No comments:

Post a Comment