Wednesday, March 19, 2014

ANALISA KASUS KEPRIBADIAN


KETIDAKADANYA RASA PENYESALAN SETELAH MELAKUKAN PEMBUNUHAN


DISUSUN OLEH :
NAMA           :SEA PARADISE
NIM                :C1013071
PRODI           : S1 ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
BHAKTI MANDALA HUSADA SLAWI
(STIKES BHAMADA SLAWI)
JL.Cut Nyak Dien No. 16 kalisapu Slawi Telp.(0283)6197570,6197571
TAHUN 2014




KASUS

Selasa, 21/01/2014 18:54 WIB
Depresi, Pria India Habisi Nyawa Istri dan 2 Anaknya dengan Kapak
Novi Christiastuti Adiputri - detikNews

New Delhi - Seorang pria di India tega menghabisi nyawa istrinya yang sakit dan dua anak perempuannya. Pria yang diduga depresi ini membunuh istri dan anaknya sendiri dengan kapak.
Shambu Singh (28) membunuh istrinya yang bernama Manohar Kanwar (24) dan kedua anak perempuannya, Pooja (4) dan Deepu (2) pada Sabtu (18/1) pagi. Polisi setempat menuturkan, Shambu menggunakan kapak sebagai alat untuk menghabisi keluarganya sendiri.
Seperti dilansir The Star, Selasa (21/1/2014), Shambu berhasil ditangkap pada Minggu (19/1) kemarin, di wilayah Dudu yang berjarak 50 km dari Jaipur, India bagian utara.
Kepada polisi, Shambu mengaku sama sekali tidak menyesali perbuatannya. Shambu mengakui dirinya tertekan karena khawatir atas penyakit yang diderita istrinya sejak lama dan dia sangat muak dengan kehidupannya.
Dia juga mengaku, membunuh anak-anaknya karena dia merasa kedua putrinya tidak mampu hidup tanpa ibu mereka.
Kepolisian setempat menuturkan bahwa Shambu bekerja di sebuah toko piranti keras di Jaipur. Dia pulang ke rumahnya seminggu sekali. Menurut kepolisian, Shambu mengalami depresi berat sejak beberapa waktu lalu karena dia khawatir dengan kondisi keuangannya
.
KRONOLOGIS




ANALISA KASUS

Hidup memang tidak semudah yang kita harapkan. Ketika merasa jatuh maka akan terasa lemah, sampai akhirnya ingin semuanya berakhir begitu saja.
Seperti halnya yang dialami oleh warga India bernama Shambu Sighn (28 tahun) yang tega membunuh isteri dan kedua anknya menggunakan kapak.
Motif tindakan diduga karena adanya keadaan ekonomi yang memburuk (faktor sosio lingkungan). Hal tersebut memicu adanya stress (faktor psikologis). Stress yang berlebihan dan berkepanjangan, lama – kelamaan berpengaruh terhadap kesehatan jiwa. Hal tersebut terjadi karena ketidakseimbangan neurotransmiter di otak terutama pada serotin (faktor organobiologis). Terganggunya kesehatan jiwa tersebut menjadikan penderitanya tidak dapat menilai realitas atau tidak dapat membedakan mana yang benar dan mana yang salah. Dan perbuatan yang dilakukan oleh penderitanya tidak dapat dimengerti oleh orang lain karena persepsi penderita sudah menyimpang. Peristiwa seperti ini merupakan salah satu gejala psikotik.
Seperti kutipan tidak langsung berita yang mengatakan bahwa “ Ia mengakui bahwa dirinya nelakukan perbuatan keji tersebut karena khawatir pada isterinya yang telah menderita penyakit sejak lama dan menurut Shambu kedua anaknya tidak dapat hidup tanpa ibunya” tersebut, dapat disimpulkan bahwa Shambu melakukan hal tersebut karena bentuk cinta. Ia mengkhawatirkan keadaan kesehatan isterinya dan masa depan anak – anaknya. Padahal jelas dalam konteks di masyarakat hal tersebut adalah perbuatan yang salah besar dan tidak manusiawi. Disini dapat dikatakan bahwa Shambu tidak dapat membedakan mana persepsi yang benar dan mana persepsi yang salah.
Kemudian ketidakadanya penyesalan setelah melakukan pembunuhan tersebut mungkin dikarenakan Shambu merasa dirinya menjadi seorang pahlawan bagi isteri dan juga kedua anaknya, karena ia menganggap telah berhasil mengakhiri penderitaan isterinya dan tetap menyatukan anak beserta isterinya.
Ketidakadanya rasa penyesalan tersebut adalah salah satu tanda dari psikopat, dimana seorang psikopat tidak mempunyai rasa sesal dan bersalah setelah melakukan suatu perbuatan yang keji. Namun itu hanya salah satu. Shaum belum belum dapat dikatakan sebagai seorang psikopat sebelum diteliti lebih lanjut. Karena seorang psikopat itu merupakan gangguan kejiwaan yang ditandai dengan adanya kamuflase (penyamaran) yang rumit, suka memutar balikan fakta, suka memfitnah untuk kepuasan dan keuntungan diri sendiri.
Sehingga dapat disimpulkan Shaum adalah seorang pribadi yang mudah putus asa dan tidak dapat menerima kenyataan yang sebenarnya.



DAFTAR PUSTAKA