Ketika langit mulai menjingga
Pesona fajar merangkak melukis diorama pagi alam nyata
Berpendar membentuk sketsa alam sarat keindahan
Jingga…biru… dan semakin terang
Biru langit membingkai hangat sang mentari
Semakin memuncak dan semakin terik…terang…
Mentari itu….
Itu kau, kau, kau, kau, kau, dan kau
Itu kalian
Kalian mentari
Mentari pemancar semangat, pengisi celah kekosongan dunia
Mentari hangat sumber kebahagiaan , tersenyum dalam biru langit teduh
Menyapa dalam kebisingan dunia , membalas senyum kehangatan
Tak hanya sekedar mentari , kalian juga pelangi
Mengenal dan mengetahui kalian, melukis banyak warna dalam kanvas putihku
Senang… sedih… tertuang dalam goresan warna
Senyum simpul nan sederhana yang merekah bagai mawar dalam musim semi
Senyum tulus yang tak ubah menarik bibirku, melontarkan sepatah dua pujian
Bibir indah penuh canda selalu menggelitik kebahagiaan
Kala mendung bersinggah, mampu meredupkan terang cahaya
Mendung yang menyelimuti turut membuat kesakitan
Aku bingung kenapa demikian, tapi ini nyata…
Kalian berbeda, kalian unik, kalian
menarik
Kalian indah , bahkan sangat indah
Aku merasa dekat, walau kenyataan mengatakan tidak
Aku merasa kalian menggenggam dan memeluk hangat tubuhku, walau itu hanya
ilusi
Aku merasa kalian melantunkan suara merdu itu secara langsung, walau
nyatanya hanya mimpi
Kalian mentari yang mampu mengalihkan kelaraan hati
Kalian datang dengan rangkulan hangat sarat kesahabatan
Kalian mampu membuat langit tetap biru , biru berhias cahaya
Kalian menumpahkan banyak warna di kanvasku
Kalian melukis dalam duniaku
Duniaku sebagai stefanatic dan directioner…
No comments:
Post a Comment