Air & Batu
Bagai air yang terbelah kapak,
akan tumpah meluber tak tertampung ,
ketika pukulan baru datang smakin
meratakan muatannya,
smakin hilang,
hanyut tak berbekas,
ketika goresan baru menghampiri ,
akan leleh tanpa secoret titik ,
ketika arus datang,
akan mengalir lurus berkelok ,
menjauh dan smakin menepi ,
smpai akhirnya tak mampu tuk
digapai.
Air tenang tak selamanya bersahabat
,
adanya lingkungan ,
membuatnya bergelombang,
tenang namun mengajak kita dalam
kegelapan.
Lain air lain pula batu.
Ketika digenggam akan tetap
tertempel,
tetap membulat tanpa memecah menjadi
serpihan,
ketika dipahat dgn telaten ,
menghasilkan sebuah pola dgn nilai
jual tinggi,
akan terus membekas saat kita gores
,
dan ketika mendapat pukulan,
tetap bertengger manis bahkan mampu
menangkapnya sbgai asumsi baru.
Batu yg krg disukai tetapi air yg
lbh mudah dtrima,
btu yg dianggap penghambat , air yg
dianggap mengalir.
Air yg kta pukulkan ke batu , hnya
akan melelehkan air itu sndri,
dan btu yg memukul air akan
menghantam laju air.
Air dan batu bagai dua manusia yang
mmpunyai watak berbeda,
ini dilihat berdasarkan ilmu dan
kepribadian yang mereka punya
No comments:
Post a Comment