Indahnya hidup tak menjamin untk ku
tdak menangis. Dn ujungnya membuatku mencoba menghardik , sungguh apa yg
kulakukan ini sngt ku sesalkan . Tak bermksud memulai , hanya emosi yg menyulut
tak mampu ku redam. Meski tangan telah ku cegah namun daya apa menolak
perasaan. Sakit memang sperti itu, berlenggang tngan disamping ku, sementara
apa yg sdang ku kerjakan hanya secoret tinta hitam yg ku dapatkn , lirikan ku
memang pedih , omongan halus namun penuh ketajaman . Inilah akbt ketidak
mampuanku merangkul jalan indah , terbiasa dgn negatif thinking, aku tau aku
jga buruk, bhkan mungkin lbh dibwah, tpi stidaknya hargai keberadaanku , lhat
perasaanku, kalaupun tak mampu, mata mampu menyiratkan kekecewaan. Hidup itu
tajam , penuh tusukan alam sekitar, pandai pandainya kita menjauh dr pedihnya
dunia, pedih memang bgian dr hdup , pedih tak slamanya memburuk , pedih tak
jrang pula mngantar pda keindahan hidup. Jdi maaf bila aku tak pandai merangkul
mu , maaf tlah mnjdi tman yg bruk untk mu , nmun tak ada niat mlukaimu
No comments:
Post a Comment